Mojokerto, IHC NMU Group – Kebutuhan internet saat ini semakin tinggi, membuat layanan WiFi publik seperti di kafe, bandara, hotel, hingga pusat perbelanjaan menjadi pilihan praktis bagi banyak orang. Namun dibalik kemudahan itu, tersimpan ancaman serius terhadap keamanan data pribadi yang sering kali tidak disadari penggunanya.

Menurut Syaifun Affandi, Staff IT IHC NMU Group, Rabu (4/7/2025), penggunaan WiFi publik tanpa pengamanan yang tepat bisa membuka celah besar terhadap pencurian data, serangan malware, hingga pembajakan identitas. “Banyak orang merasa aman hanya karena jaringan tersedia gratis. Padahal, WiFi publik adalah jalur yang paling rentan terhadap kejahatan siber jika tidak digunakan dengan bijak,” jelas Syaifun.

Ada beberapa risiko utama yang perlu diwaspadai saat menggunakan WiFi publik, di antaranya:

🔸 Pencurian Data Pribadi
 Informasi seperti login akun, password, dan data keuangan bisa dengan mudah dicuri saat koneksi tidak terenkripsi.

🔸 WiFi Palsu (Rogue Hotspot)
 Hacker kerap membuat jaringan WiFi tiruan dengan nama yang mirip tempat umum, dan pengguna tanpa sadar terhubung ke jaringan tersebut.

🔸 Penyebaran Malware
 Perangkat yang terhubung ke jaringan tidak aman rentan disusupi virus atau program jahat lainnya.

🔸 Pencurian Identitas dan Akses Akun
 Data sensitif dapat digunakan untuk membajak akun media sosial, email, hingga layanan perbankan digital.

Untuk melindungi diri dari ancaman siber saat menggunakan jaringan umum, Syaifun menyarankan beberapa langkah praktis:

✅ Hindari mengakses situs atau aplikasi yang menyimpan data penting.
✅ Gunakan VPN untuk mengenkripsi koneksi internet.
✅ Aktifkan firewall dan nonaktifkan fitur berbagi data di perangkat.
✅ Pastikan situs yang dibuka menggunakan protokol HTTPS.
✅ Gunakan autentikasi dua faktor pada akun-akun penting.

“Dengan langkah pencegahan sederhana, kita bisa menikmati internet gratis tanpa harus mengorbankan data pribadi,” tambah Syaifun.

WiFi publik memang memberi kemudahan, tapi juga menyimpan potensi ancaman serius jika digunakan tanpa kesadaran keamanan. Mengambil langkah pencegahan bukan hanya untuk melindungi data pribadi, tapi juga sebagai bentuk tanggung jawab digital.

Artikel ini merupakan bagian dari kampanye Information Security Awareness 2025 – IT IHC NMU Group. Mari gunakan internet dengan aman dan bijak. (Sumber NMU, 2025, edited by NMU, 2025)