
Peran Keilmuan Desain Komunikasi Visual di Bidang Kesehatan
Peran Keilmuan Desain Komunikasi Visual di Bidang Kesehatan
Mojokerto, IHC NMU Group – Keilmuan Desain Komunikasi Visual (DKV) memegang peranan penting dalam dunia kesehatan, terutama dalam menyampaikan informasi medis kepada masyarakat luas secara efektif dan menarik.
Dalam praktiknya, DKV tidak hanya fokus pada aspek estetika visual, namun juga pada bagaimana sebuah pesan disampaikan dengan cara yang komunikatif, mudah dipahami, dan mampu mengubah perilaku.
“Desain visual yang baik dapat membantu masyarakat memahami informasi kesehatan yang kompleks, seperti pencegahan penyakit, gejala medis, hingga edukasi gaya hidup sehat,” kata Mochammad Zakaria, S. Ds. (10/7/2025).
“Desain visual yang baik dapat membantu masyarakat memahami informasi kesehatan yang kompleks, seperti pencegahan penyakit, gejala medis, hingga edukasi gaya hidup sehat,” kata Mochammad Zakaria, S. Ds. (10/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa visualisasi dalam bentuk infografis, ilustrasi edukatif, maupun video animasi telah banyak digunakan dalam kampanye kesehatan publik, termasuk saat pandemi COVID-19.
Tak hanya sebatas menyampaikan informasi, Zakaria menyebut DKV juga berperan dalam membentuk citra lembaga kesehatan. Menurutnya, rumah sakit atau klinik yang memiliki identitas visual yang kuat dan konsisten akan membangun kepercayaan lebih besar dari masyarakat.
“Mulai dari logo, warna, hingga tampilan media sosial rumah sakit merupakan bagian dari strategi komunikasi visual yang memperkuat brand dan menjangkau pasien dengan lebih personal,” ujar Zakaria.
Selain itu, DKV juga mendukung komunikasi internal tenaga kesehatan, misalnya dengan desain modul pelatihan, aplikasi interaktif, atau sistem navigasi di dalam rumah sakit yang lebih intuitif.
Zakaria juga menyebut bahwa literasi visual masyarakat yang masih rendah menjadi tantangan tersendiri. “Kita dituntut untuk menyederhanakan konsep medis kompleks menjadi visual yang menarik, tapi tetap akurat dan tidak menyesatkan,”.
Zakaria menambahkan bahwa tren digital juga membuat DKV harus beradaptasi dengan berbagai platform. Konten visual kini lebih sering dikonsumsi melalui media sosial, video pendek, bahkan augmented reality (AR).
“Kalau dulu fokus kita hanya cetak dan poster, sekarang harus bisa mengkomunikasikan pesan kesehatan lewat Instagram, TikTok, sampai aplikasi mobile,” ujarnya. (Sumber NMU, 2025, edited by NMU, 2025)