Memperingati Pekan Kesadaran Resistensi Antimikroba Sedunia (WAAW)

Memperingati Pekan Kesadaran Resistensi Antimikroba Sedunia (WAAW)

Memperingati Pekan Kesadaran Resistensi Antimikroba Sedunia (WAAW)

Mojokerto, IHC NMU Group.
PT Nusantara Medika Utama Berkomitmen Mendukung Penggunaan Antibiotik yang Bijak. Pekan Kesadaran Resistensi Antimikroba Sedunia atau World Antimicrobial Resistance Awareness Week (WAAW) yang diperingati setiap tanggal 18–24 November menjadi momentum penting bagi seluruh institusi kesehatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ancaman resistensi antimikroba (AMR).

Apa Itu Resistensi Antimikroba?
Resistensi antimikroba terjadi ketika obat, seperti antibiotik, antivirus, atau antijamur—tidak lagi efektif melawan infeksi. Kondisi ini membuat penyakit lebih sulit ditangani dan dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi, perpanjangan masa perawatan, hingga meningkatnya angka kematian. AMR kini dianggap sebagai ancaman kesehatan global yang memerlukan kolaborasi lintas sektor untuk mengendalikannya.

Mengapa Kesadaran Mengenai AMR Penting?
Pekan ini digelar secara global untuk:
  • meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya penggunaan antibiotik yang tidak tepat,
  • mendorong tindakan bersama agar ancaman AMR tidak semakin meluas,
  • menegaskan kembali peran fasilitas layanan kesehatan dalam penggunaan obat yang bertanggung jawab.
Dengan meningkatnya kasus resistensi di berbagai negara, edukasi dan tindakan pencegahan menjadi langkah krusial untuk melindungi masyarakat dari risiko infeksi yang semakin kebal terhadap terapi.

Komitmen PT Nusantara Medika Utama dalam Mencegah AMR
Sebagai bagian dari jaringan layanan kesehatan PT Pertamina Bina Medika IHC, PT Nusantara Medika Utama (NMU) berkomitmen berperan aktif dalam upaya pengendalian resistensi antimikroba melalui berbagai langkah strategis, di antaranya:

1. Edukasi Penggunaan Antibiotik yang Bijak
NMU memastikan bahwa tenaga kesehatan terus memberikan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya konsumsi antibiotik sesuai resep, tidak membeli bebas tanpa anjuran dokter, serta menyelesaikan pengobatan sesuai dosis dan durasi yang ditentukan.

2. Penerapan Resep Sesuai Standar Klinis
Dokter dan tenaga medis NMU berpegang pada pedoman klinis dalam meresepkan antibiotik, sehingga risiko penggunaan berlebihan atau tidak tepat dapat diminimalkan.

3. Penguatan Program Pengendalian Infeksi (PPI)
Melalui implementasi protokol kebersihan tangan, sterilisasi alat, serta manajemen lingkungan fasilitas kesehatan, NMU memastikan proses pelayanan tetap aman dan bebas dari potensi penyebaran infeksi.

4. Pemantauan Resistensi di Jaringan Layanan
NMU secara bertahap meningkatkan mekanisme pemantauan pola resistensi antibiotik di rumah sakit dan klinik yang dikelola, sehingga dapat dilakukan intervensi lebih cepat dan tepat.

Bersama, Wujudkan Layanan Kesehatan yang Lebih Aman
Pekan Kesadaran Resistensi Antimikroba Sedunia menjadi pengingat bahwa menjaga efektivitas obat bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi juga masyarakat. Penggunaan antibiotik secara tepat dan bijak dapat membantu mencegah terjadinya superbug, kuman yang kebal terhadap banyak jenis obat.

PT Nusantara Medika Utama berkomitmen terus memperkuat kualitas layanan kesehatan dan menjadi bagian dari upaya global dalam melawan resistensi antimikroba. (Sumber NMU, 2025, edited by NMU, 2025)